Rabu, 08 Maret 2017

BERKAH KEBAKARAN PANAMPU

Siapa bilang dunia ini luas? Nyaris sebulan yang lalu, setelah pulang (ke) kampung (Mama), di Maros, saya bertemu dengan sepasang pasutri, lengkap dengan 3 anaknya yang masih lucu-lucu di atas mobil yang sama-sama kami tumpangi. Rupanya, keluarga mereka bertetangga dengan Nenek saya. Hanya sepelemparan batu kerikil. Mereka rupanya juga dari Makassar dan akan kembali ke Makassar.

3 hari sebelum Id menjelang, puluhan rumah terbakar di Kelurahan Panampu. Termasuk di daerah bagian pasar. Setelah berkunjung kemarin bersama teman-teman Relawan, kira-kira, sekitar belasan rumah rata dengan tanah. Selebihnya berada di lokasi lain. Lokasi kebakaran yang tidak jauh dari masjid, mengharuskan aksi penyaluran dan Trauma Healing bagi anak-anak digelar di lingkungan mesjid karena tidak ada lapangan yang memadai.

Dua jam berlalu dan saya memerhatikan seseorang yang tidak asing. Tidak salah, dia adalah Ibu yang saya temui di sepanjang perjalanan waktu itu. Saya menghampirinya, menyalami, lalu bertanya apakah dia masih mengenal saya atau tidak. Dia seketika memasang wajah sumringah dan memegang erat tangan saya. Tidak sekali anggukan. Sepanjang kami mengenang dan berbicara panjang lebar, sepanjang itu pula dia menggenggam erat tangan saya. Saya tanya tentang kabar anak-anaknya yang sebulan lalu menderita penyakit yang entah. Dia bilang sudah lumayan sembuh. Lalu saya tanya lagi, apakah keluarganya menjadi salah satu korban kebakaran atau tidak. Dia bilang tidak, dia tinggal di masjid. "Suami Ibu penjaga masjid ini?" Saya dibuat penasaran. Dia bilang iya, suaminya juga sekaligus membersihkan masjid.

Masyaallah. Tidak ada pekerjaan yang paling mulia di mata Allah melainkan pekerjaan yang menjadikan tempat-tempat Ibadah (masjid) sebagai tempat yang nyaman lagi barokah.

Tidak ada yang kebetulan. Semuanya adalah ketentuan. Maka Allah kembali mempertemukan kami di tempat itu. Keadaan anaknya yang semakin membaik, kesyukuran atas berkah yang Allah berikan, ini rizqi bahwa perjumpaan adalah untuk terjalinnya silaturahmi yang baik.

Saya pamit karena kegiatan belum usai. Dan barulah dia melepas tanganku yang sejak tadi digenggam.

24 Juli 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar