Senin, 13 Maret 2017

LA TAHZAN, INNALLAHA MA'ANA

Ada waktu ketika seseorang bersedih bersebab hal-hal yang tidak bisa ia ungkapkan. Ada masa saat seseorang begitu sangat berduka tersebab kepergian yang jikapun disampaikan kepada banyak orang, ia akan tetap merasakan hal yang sama. Kesedihan yang mendalam. Kedukaan yang terlalu.

Bersedih boleh-boleh saja. Air mata jatuh, sah-sah saja. Tetapi jika berlarut dan terlalu, berarti kita belum percaya, belum yakin, bahwa Allah ada dan akan mengeluarkan kita dari segala bentuk kesedihan. Allah ada untuk menuntaskan segala macam gunda. Allah senantiasa di sisi orang-orang yang percaya padaNya bahwa denganNya segala urusan bisa dituntaskan. Mampu terselesaikan.

"Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah selalu bersama kita". (QS.At Taubah : 40). Ya, La Tahzan, la Tahzan, wa La tahzan.

Bukankah berlarut dalam kesedihan tidak dianjurkan? Yang berarti ketika kita berlarut, berlebih, maka kita tidak menerima segala bentuk takdir Allah. Qadarullah adalah sebaik-baik perencanaan. Tidak ada satupunkeburukan yang Allah rencanakan bagi hambaNya yang bertakwa.

La tahzan.

Sesungguhnya Allah selalu bersama kita.

La tahzan

Sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan.

La tahzan

Sesungguhnya banyak bahagia satelah kesedihan.

La tahzan

La tahzan

La tahzan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar